Benarkah anak mama sedang melalui Sleep Regression?
Sleep Regression ditandai dengan:
- Sering terbangun di malam hari
- Menolak semua tidur siang
- Tidur siang pendek (dibawah 50 menit)
- Menolak tidur malam atau semua waktu tidur
Semua terasa seperti perubahan yang tiba-tiba, berbeda dari hari-hari biasanya. Tanda diatas bisa dialami satu, dua, atau semuanya. Umumnya, terjadi di usia-usia 4 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan 24 bulan.
Faktanya, sleep regression hanya bisa dirasakan jika anak sudah secara konsisten tidur sepanjang malam dan tidur siang yang cukup panjang. Jika sehari-hari anak masih sering terbangun di malam hari, atau secara konsisten tidur siang dalam durasi yang singkat, mengalami kesulitan tidur, tentu sleep regression atau tidak, tidak akan terasa bedanya kan mam?
Sebaliknya, anak yang telah memiliki fondasi tidur yang sehat, akan dengan mudah melalui regresi tidur ini, atau bahkan tidak merasakannya sama sekali.
Hal terbaik yang bisa mama lakukan ketika anak sedang melaui sebuah regresi tidur adalah: KONSISTEN dengan RUTINITAS. Jangan memulai kebiasaan baru yang tidak ingin mama lanjutkan. Contoh, jika anak sudah biasa tidur dengan independent, mama tidak perlu menggendong kembali anak untuk menidurkannya di masa ini. Bantu anak melalui masa ‘berat’ ini dengan lebih cepat dengan secara konsisten memberikan batasan yang tegas penuh kasih sayang. Sleep Regression biasanya terjadi bersamaan dengan adanya developmental progression. So, it’s a good thing!
Jika mama merasa hari-hari mama secara konstan ‘melelahkan’, dan mama menginginkan perubahan dalam tidur anak mama, mama bisa bicara dengan seorang konsultan tidur. Klik link di Bio dan konsultasikan tidur anak mama sekarang <3