Memahami Overtiredness, Undertiredness, dan Kapan sebaiknya anak tidur
Mencari jadwal tidur anak layaknnya trial-error. Orang tua harus menemukan range waktu yang pas dimana anak memiliki sleep drive paling tinggi dan membuatnya mudah untuk tidur. Range waktu ini akan berbeda untuk setiap anak. Anak yang terlalu Lelah akan mengalami kesulitan membuat dirinya santai dan ini berarti ia akan lebih sulit untuk tertidur. Sebaliknya, tidak cukup Lelah juga membuat anak merasa ia tidak membutuhkan tidur dan lagi-lagi waktu tidur akan menjadi sulit bagi anak dan orang tua. Sangat tricky!
Bayi dikatakan overtired Ketika ia sudah melek atau bangun dalam range waktu yang lebih lama dari waktu yang bisa ditoleransi tubuhnya. Pernahkan anda mengalami ini? Anda sedang sangat mengantuk dan anda tau anda akan tidur dengan lelap jika anda tidur saat itu juga, tetapi anda tetap melakukan aktivitas anda, mungkin bermain dengan gadget anda, sampai akhirnya anda tidak mengantuk lagi, dan berujung dengan anda tidur larut malam. Skenario ini bisa dianalogikan pada anak anda. Ketika mereka sedang memiliki sleep drive yang tinggi, namun ia sedang bermain dan bernyanyi, dan akhirnya ia melewati ‘sweet spot’ waktu tidurnya. Yang lebih buruk? Anak anda belum memiliki kemampuan yang fasih seperti anda untuk menenangkan dirinya dan tertidur! Bisa anda tebak yang akan terjadi? Ia mengerti tubuhnya sedang kelelahan, namun ia tidak mengerti apa yang harus ia lakukan. There comes the fussiness! Anak anda menjadi rewel dan sulit ditenangkan. Tubuhnya mungkin merilis hormone cortisol (stress hormone) yang membuatnya semakin sulit untuk tenang, tertidur, dan tetap tertidur. Hormone ini bekerja layaknya adrenaline dan caffeine bagi anak anda. Ini mengapa pada bayi yang lebih besar dan balita, anak anda malah terlihat memiliki energi layaknya baterai yang masih penuh. Cortisol juga menghambat produksi dan rilisnya melatonin (hormone mengantuk) yang sangat dibutuhkan anak untuk tidur sepanjang malam. Jika anak anda terlanjur tidur dalam kondisi overtired, dapat dipastikan tidurnya tidak akan selelap biasanya, anak akan bangun lebih pagi dari biasanya, dan kemungkinan terbangun beberapa kali sepanjang malam.
Sebaliknya, pernahkan anda merasakan ini? Ketika sudah waktunya tidur, dan anda tidak bisa tidur karena anda merasa seharian sudah banyak tidur atau anda tidak melakukan banyak kegiatan. Hal ini juga akan membuat anda kesulitan tidur bukan? Begitu kira-kira Ketika anak belum memenuhi kebutuhan hariannya untuk bergerak dan mendapatkan stimulasi yang cukup, atau Ketika mereka sudah mendapatkan cukup tidur di siang hari. Ketika ini terjadi, anak akan kesulitan untuk tidur Ketika waktu tidur malam tiba. Ataupun jika ia dengan mudah tertidur… surprise! Anak anda terbangun 20-45 menit kemudian.
Mungkin mama sedang berpikir “okay… sekarang saya sudah mengerti, dan saya tidak mau ini terjadi pada saya dan anak saya. Apa yang bisa saya lakukan?”. First thing first, mama perlu mengetahui tanda bayi dan toddler sedang undertired ataupun overtired sebelum bisa mencegahnya terjadi atau mengetahui cara menghadapinya jikapun terjadi.
Ketika bayi/balita sedang overtired, ia akan terlihat seperti ini:
- Menangis, rewel, dan sulit ditenangkan (apalagi anda tau ini bukan karena ia sedang lapar)
- Menolak untuk tidur
- Pada bayi yang lebih besar atau toddler, mungkin mereka akan terlihat semakin bersemangat (disebut second wind)
- Tantrum (pada toddler)
- Terbangun 45 menit setelah tidur malam
- Terbangun-bangun sepanjang malam
- Bangun lebih pagi dari biasanya
Sementara, Bayi atau toddler yang undertired mungkin terlihat seperti:
- Menangis (walau bukan karena lapar)
- Menolak tidur
- Bayi yang lebih besar akan terlihat menangis layaknya protes saat ditidurkan
- Toddler mungkin akan bermain ditempat tidurnya, keluar dari kamarnya, atau ‘berulah’
- Tidur siang singkat (20-45 menit)
- Terbangun-bangun di malam hari
- Terbangun di malam hari (mungkin sampai ber jam-jam)
- Bangun lebih pagi dari biasanya
Tanda dan cirinya tampak sangat mirip, dan disinilah bagian menjebaknya, memastikan anak mendapatkan awake time yang seimbang agar ia tidak over atau undertired. Untuk mencegah anak over ataupun undertired, pastikan anak mendapatkan cukup waktu untuk dia bangun, beraktivitas, dan menerima stimulasi. Memperhatikan tanda anak mengantuk juga akan membantu, namun perlu diingat bagi beberapa anak (umumnya bayi yang lebih besar dan balita) mereka mungkin tidak menunjukkan tanda mengantuk sama sekali, atau kalaupun ia sudah menunjukkan tanda mengantuk biasanya ia sudah melewati “sweet spot”nya. Untuk itu, kombinasi memperhatikan tanda mengantuk, dan tetap perhatikan jam anda agar anak tidak kehilangan “sweet spot” waktu tidurnya, sehingga waktu tidur akan menjadi lebih ringan untuk dijalani. Panduan menemukan range waktu tidur anak yang tepat sesuai usia bisa anda lihat disini.
Lalu, bagaimana jika anak sudah terlanjur rewel dan sulit ditenangkan Ketika mereka overtired atau undertired? Ketika anak sudah terlalu Lelah, ia akan sulit untuk menenangkan dirinya apalagi untuk tidur dengan sendirinya. Ketika ini terjadi, anda bisa membantu anak anda untuk merasa nyaman dan relax (help them unwind!). Gelapkan ruangan, atur suhu ruangan hingga nyaman, setel whitenoise(jika anda menggunakannya), lakukan bedtime routine (versi kilat jika anak overtired). Ketika anak sedang sulit ditenangkan, mungkin ia butuh lebih dari sekedar bedtime routine (hal ini mungkin berarti menyusuinya, menggendong dan menimangnya), dan ini tidak apa, mereka membutuhkan bantuan anda ketika sedang terlalu Lelah atau sebaliknya. Jika anda tengah sleeptraining, tidak apa dan anda bisa memulai lagi besok. Jika anak anda telah melewati masa sleeptraining, anda bisa memulai lagi besok, dan lihat kembali sleep plan anda. Mungkin anda perlu mengatur ulang keseharian jadwal anak anda atau mengkonsiltasikannya dengan konsultan tidur anak anda. Jika anda kesulitan di waktu tidur anak anda dan ini terasa seperti setiap hari, saya harap anda tau bahwa anda bisa mencari bantuan untuk tidur anak anda disini.
